“Kemudian makanlah dari tiap-tiap buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan. Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl : 69)
Madu rasanya manis manfaatnya banyak. Ibnu Qoyyim pun mengatakan bahwa madu adalah zat yang dapat ditambahkan pada makanan, minuman, manisan, obat-obatan, sejenis penyegar dan dibuat salep bersama dengan sejumlah zat yang bernilai sebagai obat.
Namun di samping itu banyak pula yang menganggap madu sebagai obat untuk semua penyakit. Lalu benarkah pendapat bahwa madu dapat mengobati semua penyakit?
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menguraikan maksud surat An-Nahl ayat 69, “Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”
Ibnu Katsir menyatakan bahwa madunya itu berwarna putih, kuning, merah, dan warna lainnya sesuai dengan warna lainnya sesuai dengan warna makanannya.
Ditafsirkan oleh Ibnu Katsir, “Ia mengandung obat bagi manusia” maksudnya di dalam madu terdapat obat bagi manusia. Artinya, madu itu cocok bagi setiap orang, misalnya mengobati dingin, karena madu itu panas, karena penyakit diobati dengan antinya.
Jika ditarik dengan perumpamaan yang lebih jauh, maksud dari tafsir Ibnu Katsir yang telah disebutkan bisa dilengkapi oleh pendapat Ibnul Ambari yang tertera dalam kitab Thibbun Nabawi Ibnu Muflih.
Ibnu Ambari menyatakan, “Pada umumnya madu berfungsi sebagai obat. Kalau kebetulan tidak cocok untuk beberapa orang sakit, maka cocok untuk lebih banyak orang. Ini sama seperti kata orang Arab, ‘Air adalah kehidupan bagi segala sesuatu.’ Sementara ada orang yang tewas karena air. Dus, ucapan itu dipahami menurut umumnya.”
Sementara As-Suddi berpendapat, “Madu mengandung obat penawar bagi penyakit-penyakit yang bisa diobati dengan madu.”
Laman ‘forum.muslim-menjawab.com’ juga mengulas surat an-nahl ini ditinjau dari segi bahasa. Disebutkan bahwasannya pada ayat 69 surat An Nahl tidak disebutkan “fiiha asy-syifaa linnaas,” (dengan bentuk ma’rifat dengan kata syifaa), karena dengan demikian maka maknannya madu itu mengobati segala penyakit manusia.
Namun yang dikatakan adalah “fiiha syifaa’un linnaas,” dengan bentuk nakirah, yang artinya bahwa madu itu memiliki faktor yang dapat menyembuhkan penyakit manusia, bukan semua penyakit.
Ibnu Qoyyim dalam ulasannya tentang madu menuturkan bahwasannya madu berbahaya bagi orang yang bermasalah dengan empedu kuning, juga menurut Ibnu Muflih madu bisa berdampak negatif terhadap penderita gejala penyakit kuning (jaundice). Wallahu A’lam.
(Sumber: eramuslim.com)
Friday, 26 July 2013
Saturday, 20 July 2013
persoalan ORANG KAFIR kepada ORANG MUSLIM
Antara persoalan ORANG KAFIR kepada ORANG MUSLIM :
SOALAN :
Kenapa nama Nabi Isa A.S disebut sebanyak 25 kali
dalam Al-Quran sedangkan nama Nabi Muhammad SAW
hanya disebut sebanyak 5 kali je dalam Al-Quran?
JAWAPAN :
Kerana Al-Quran diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW.
Sebab itu nama Nabi Muhammad SAW jarang disebut.
Al-Quran diturunkan bukan semata-mata untuk memaparkan
kisah Nabi Muhammad SAW tapi adalah sebagai panduan
perjalanan hidup umat Islam.
SOALAN :
Mestilah Nabi Isa lebih hebatkan sebab nama Nabi Isa AS
lebih banyak disebut dalam Al-Quran berbanding nama
Nabi Muhammad SAW.
JAWAPAN :
Dalam Bible, nama syaitan lebih banyak daripada
nama Nabi Isa. Jadi, adakah syaitan lebih hebat
daripada Nabi Isa? Dalam Al-Quran walaupun nama
Nabi Muhammad SAW cuma 5 kali tetapi sebenarnya
terdapat 201 nama panggilan lain antaranya ialah
Mustofha, Yasin dan Toha. Allah SWT tidak sesekali
mengenepikan kehebatan RasulNya.
Allah lebih Maha Mengetahui.
SOALAN :
Dalam Islam percaya yang Nabi Isa AS diangkat ke langit,
sedangkan Nabi Muhammad SAW wafat.
Jadi, bila Nabi Isa AS dibawa ke langit, tentu sahaja
Nabi Isa itu Tuhan kan?
JAWAPAN :
Dalam banyak-banyak kaum, hanya kaum Nasrani sahaja
yang salah anggap tentang nabi yang diutuskan kepadanya
sebagai Tuhan (Nabi Isa). Sedangkan dalam Bible juga
ada menyatakan bahawa Jesus (Nabi Isa) berkata
“Siapa yang taat pada Allah akan masuk Syurga,
siapa yang menganggap Jesus sebagai tuhan
akan masuk neraka”.
(Kitab Injil yang menjadi rujukan pengganut Kristian
sekarang ini sebenarnya telah dimanipulasi isi kandungannya)
SOALAN :
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir
tapi kenapa di akhir zaman nanti Nabi Isa AS yang akan turun?
Kenapa tidak dikatakan Nabi Isa AS yang terakhir?
JAWAPAN :
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir menerima
dan pelengkap Kitab Wahyu dari langit.
Nabi Muhammad SAW juga yang terakhir berdasarkan
tahun kelahirannya. Contohnya, jika anak bongsu
meninggal dunia, sedangkan anak sulung masih hidup,
anak sulung tetap kekal pangkatnya sebagai yang sulung.
Nabi Isa AS diturunkan semula sebelum Qiamat nanti
hanyalah untuk membetulkan umatnya yang
telah jauh terpesong.
Jubair bin Mut’im berkata : Sabda Rasulullah SAW :
“Daku adalah Muhammad, daku adalah Amad
dan al-Mahi (penghapus) yang dengannya Allah SWT
menghapuskankekufuran. Daku adalah al-Hasyir (pengumpul)
yang dengan jejakku Allah SWT mengumpulkan
umat manusia. Daku adalah al-A’qib (penyudah)
kerana tidak ada nabi lagi selepasku.”
(Hadis sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
SOALAN :
Jika membaca tafsir, Allah berfirman sekejap guna ‘Aku’,
sekejap guna ‘Kami’. Kenapa? Bukankah maksud ‘Kami’
itu mewakili ‘Tuhan + Mariam + Anak Tuhan (Isa)’?
JAWAPAN :
Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
‘Aku’ kata jamaknya ‘Kami’ yang menggambarkan
tentang ‘Allah SWT, Kerajaan-Nya dan KeagunganNya’.
Kerajaan-Nya ini termasuklah para Malaikat yang sentiasa
mentaati suruhan-Nya. Bukankah Queen Elizebeth ketika
bertitah, beliau turut menggunakan kata ‘We’ bukannya ‘I’?
SOALAN :
Bukankah babi itu ciptaan Allah, kenapa Islam tak makan babi?
JAWAPAN :
Sebab bukan semua ciptaan Allah SWT adalah untuk dimakan.
Jika begitu, batu dan kayu juga ciptaan Allah.
Manusia juga ciptaan Allah SWT. Nak jadi kanibal?
SOALAN :
Islam cakap Hindu sembah berhala tapi kenapa Islam hari-hari
sembah Kaabah?
JAWAPAN :
Islam bukan sembah Kaabah. Tapi Kaabah itu adalah
Kiblat untuk satukan umat. Dalam Islam dah sebut,
siapa sembah Kaabah akan masuk neraka kerana Islam
sembah Allah SWT, binaan Kaabah cuma kiblat.
Ada bezanya. Bukti, orang yang sembah berhala
tidak akan pijak berhala, tapi orang Islam pijak Kaabah
untuk melaungkan azan dan menggantikan kelambu Kaabah.
Orang Hindu tak akan pijak berhala mahupun
gambar berhala tapi orang Islam hari-hari pijak
gambar Kaabah di sejadah.
SOALAN :
Apa bukti Allah tu wujud? Mana Allah? Tak nampak pun?
JAWAPAN
Tidak semestinya yang tidak nampak itu tiada.
Sekiranya kita ditiup angin yang nyaman dan dingin...
adakah kita nampak angin tersebut? Tentu tidak!
Kemudian kita ambil pula contoh gula atau garam
dan dilarutkan ke dalam segelas air jernih.
Adakah kita nampak manis dan masin air tersebut?
Manis dan masin itu wujud dan boleh dirasa
tapi adakah kita boleh melihatnya?
Begitu juga dengan kewujudan Allah SWT.
Allah itu wujud dan kita boleh rasa nikmat pemberian-Nya
tapi kita tak boleh nampak Allah.
Semoga bermanfaat perkongsian ini….
SOALAN :
Kenapa nama Nabi Isa A.S disebut sebanyak 25 kali
dalam Al-Quran sedangkan nama Nabi Muhammad SAW
hanya disebut sebanyak 5 kali je dalam Al-Quran?
JAWAPAN :
Kerana Al-Quran diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW.
Sebab itu nama Nabi Muhammad SAW jarang disebut.
Al-Quran diturunkan bukan semata-mata untuk memaparkan
kisah Nabi Muhammad SAW tapi adalah sebagai panduan
perjalanan hidup umat Islam.
SOALAN :
Mestilah Nabi Isa lebih hebatkan sebab nama Nabi Isa AS
lebih banyak disebut dalam Al-Quran berbanding nama
Nabi Muhammad SAW.
JAWAPAN :
Dalam Bible, nama syaitan lebih banyak daripada
nama Nabi Isa. Jadi, adakah syaitan lebih hebat
daripada Nabi Isa? Dalam Al-Quran walaupun nama
Nabi Muhammad SAW cuma 5 kali tetapi sebenarnya
terdapat 201 nama panggilan lain antaranya ialah
Mustofha, Yasin dan Toha. Allah SWT tidak sesekali
mengenepikan kehebatan RasulNya.
Allah lebih Maha Mengetahui.
SOALAN :
Dalam Islam percaya yang Nabi Isa AS diangkat ke langit,
sedangkan Nabi Muhammad SAW wafat.
Jadi, bila Nabi Isa AS dibawa ke langit, tentu sahaja
Nabi Isa itu Tuhan kan?
JAWAPAN :
Dalam banyak-banyak kaum, hanya kaum Nasrani sahaja
yang salah anggap tentang nabi yang diutuskan kepadanya
sebagai Tuhan (Nabi Isa). Sedangkan dalam Bible juga
ada menyatakan bahawa Jesus (Nabi Isa) berkata
“Siapa yang taat pada Allah akan masuk Syurga,
siapa yang menganggap Jesus sebagai tuhan
akan masuk neraka”.
(Kitab Injil yang menjadi rujukan pengganut Kristian
sekarang ini sebenarnya telah dimanipulasi isi kandungannya)
SOALAN :
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir
tapi kenapa di akhir zaman nanti Nabi Isa AS yang akan turun?
Kenapa tidak dikatakan Nabi Isa AS yang terakhir?
JAWAPAN :
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir menerima
dan pelengkap Kitab Wahyu dari langit.
Nabi Muhammad SAW juga yang terakhir berdasarkan
tahun kelahirannya. Contohnya, jika anak bongsu
meninggal dunia, sedangkan anak sulung masih hidup,
anak sulung tetap kekal pangkatnya sebagai yang sulung.
Nabi Isa AS diturunkan semula sebelum Qiamat nanti
hanyalah untuk membetulkan umatnya yang
telah jauh terpesong.
Jubair bin Mut’im berkata : Sabda Rasulullah SAW :
“Daku adalah Muhammad, daku adalah Amad
dan al-Mahi (penghapus) yang dengannya Allah SWT
menghapuskankekufuran. Daku adalah al-Hasyir (pengumpul)
yang dengan jejakku Allah SWT mengumpulkan
umat manusia. Daku adalah al-A’qib (penyudah)
kerana tidak ada nabi lagi selepasku.”
(Hadis sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
SOALAN :
Jika membaca tafsir, Allah berfirman sekejap guna ‘Aku’,
sekejap guna ‘Kami’. Kenapa? Bukankah maksud ‘Kami’
itu mewakili ‘Tuhan + Mariam + Anak Tuhan (Isa)’?
JAWAPAN :
Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
‘Aku’ kata jamaknya ‘Kami’ yang menggambarkan
tentang ‘Allah SWT, Kerajaan-Nya dan KeagunganNya’.
Kerajaan-Nya ini termasuklah para Malaikat yang sentiasa
mentaati suruhan-Nya. Bukankah Queen Elizebeth ketika
bertitah, beliau turut menggunakan kata ‘We’ bukannya ‘I’?
SOALAN :
Bukankah babi itu ciptaan Allah, kenapa Islam tak makan babi?
JAWAPAN :
Sebab bukan semua ciptaan Allah SWT adalah untuk dimakan.
Jika begitu, batu dan kayu juga ciptaan Allah.
Manusia juga ciptaan Allah SWT. Nak jadi kanibal?
SOALAN :
Islam cakap Hindu sembah berhala tapi kenapa Islam hari-hari
sembah Kaabah?
JAWAPAN :
Islam bukan sembah Kaabah. Tapi Kaabah itu adalah
Kiblat untuk satukan umat. Dalam Islam dah sebut,
siapa sembah Kaabah akan masuk neraka kerana Islam
sembah Allah SWT, binaan Kaabah cuma kiblat.
Ada bezanya. Bukti, orang yang sembah berhala
tidak akan pijak berhala, tapi orang Islam pijak Kaabah
untuk melaungkan azan dan menggantikan kelambu Kaabah.
Orang Hindu tak akan pijak berhala mahupun
gambar berhala tapi orang Islam hari-hari pijak
gambar Kaabah di sejadah.
SOALAN :
Apa bukti Allah tu wujud? Mana Allah? Tak nampak pun?
JAWAPAN
Tidak semestinya yang tidak nampak itu tiada.
Sekiranya kita ditiup angin yang nyaman dan dingin...
adakah kita nampak angin tersebut? Tentu tidak!
Kemudian kita ambil pula contoh gula atau garam
dan dilarutkan ke dalam segelas air jernih.
Adakah kita nampak manis dan masin air tersebut?
Manis dan masin itu wujud dan boleh dirasa
tapi adakah kita boleh melihatnya?
Begitu juga dengan kewujudan Allah SWT.
Allah itu wujud dan kita boleh rasa nikmat pemberian-Nya
tapi kita tak boleh nampak Allah.
Semoga bermanfaat perkongsian ini….
Subscribe to:
Posts (Atom)